IDI Menyediakan 40 Tenaga Medis Untuk Menangani Korban Gempa

IDI Menyediakan 40 Tenaga Medis Untuk Menangani Korban Gempa

Setelah gempa bumi berkekuatan M4,9 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat  26 September, IDI telah menugaskan sekitar 40 tenaga medis untuk membantu korban yang terdampak.

Menurut Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, Dr. M. Luthfi, sekitar 40 tenaga medis yang berpartisipasi dalam program ini terdiri dari dokter umum, dokter spesialis dan perawat. Keterangan ini diterima di Jakarta pada hari Jumat.

Menurutnya, saat ini dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung bersama dengan paramedis dan perawat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan keliling di daerah yang terdampak. Ini adalah upaya kami untuk memberikan layanan medis kepada mereka yang membutuhkan di tengah situasi darurat.

Gempa bumi yang terjadi di Bandung telah menyebabkan dampak yang dirasakan di berbagai wilayah, seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, dan Cileunyi. Banyak bangunan mengalami kerusakan bahkan ada yang hancur.

Menurutnya, Puskesmas Kertasari adalah salah satu fasilitas layanan kesehatan yang rusak akibat gempa.

Menurut Luthfi, BMKG telah mencatat adanya beberapa gempa susulan setelah peristiwa gempa besar. Gempa-gempa ini memiliki magnitudo maksimal M3.1 dan tidak mengancam terjadinya tsunami.

Dengan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka menemukan bahwa sekitar 15 orang mengalami luka parah dan membutuhkan perawatan intensif di RSUD. Selain itu, ada 53 orang yang mengalami luka ringan dan satu balita yang meninggal karena cedera kepala berat. Ini adalah informasi penting untuk memastikan bahwa bantuan medis dapat diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkannya.

Menurut Aziz, ada sekitar 5.400 orang yang sedang mengungsi di wilayah tersebut, termasuk anak-anak, dewasa, dan lansia.

Menurut dokter yang bertugas, selain bantuan medis, ada juga kebutuhan akan logistik makanan dan obat-obatan. Namun, mereka menghadapi kendala karena sebagian besar persediaan obat di Puskesmas tidak dapat diambil karena khawatir gedung akan runtuh.

Dia menambahkan bahwa layanan kesehatan yang saat ini disediakan meliputi penanganan penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan. Selain itu, tim IDI juga menemukan bahwa dua anak di Desa Cihawuk membutuhkan konseling karena mengalami trauma akibat bencana. Semua pasien akan ditangani dengan penuh perhatian dan dukungan untuk memastikan pemulihan yang optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top